Monthly Archives: December 2016

Jurnal CARING Volume 2_Ramdani

Hubungan Pelatihan ESQ terhadap Emosional Question pada Mahasiswa AKPER Al-Ikhlas TK 1, TK 2, dan TK 3 Tahun 2016

Ramdani

Abstract

The phenomenon of high hopes among students who take ESQ training to be able to change themselves for the better than before, because students feel less in emotional intelligence. This is possible because education focuses more on academic knowledge while the soft skills aspect is still sidelined. Therefore, it needs training efforts for students to improve emotional intelligence, one of which is often done is Emotional Spiritual Quotient (ESQ) training. The subjects studied were all students who participated in the ESQ training as many as 70 students. The variables studied were post-training emotional intelligence which was seen from five aspects: 1) recognizing one’s emotions, 2) managing emotions, 3) motivating oneself, 4) recognizing the emotions of others and 5) building relationships. Data obtained from filling in the emotional intelligence scale and from the data analyzed descriptively the percentage. The results showed that the level of emotional intelligence of students before participating in the ESQ training was still low with an average of 55.2 with the ability to recognize one’s emotions (49.5), manage emotions (54.0), motivate oneself (59.7), recognizing the emotions of others (57.9) and building relationships (56.6). After participating in the ESQ training is high with an average of 66.2 with the ability to recognize one’s emotions (59.1), manage emotions (62.1), motivate yourself (74.4), recognize other people’s emotions (69.1). ) and building relationships (64.4). Statistically, it is not possible to know the significance of the effect of ESQ training on student emotional intelligence.

Keywords: ESQ Training, Emotional Intelligence

 

Abstrak

Fenomena tentang harapan yang besar di kalangan mahasiswa yang mengikuti pelatihan ESQ untuk dapat merubah dirinya menjadi lebih baik dari sebelumnya, karena mahasiswa merasa kurang dalam kecerdasan emosinya. Hal ini dimungkinkan karena pendidikan lebih memfokuskan pada academic knowledge sedangkan aspek soft skill masih sampingkan. Oleh karena itu perlu upaya pelatihan-pelatihan bagi mahasiswa untuk meningkatkan kecerdasan emosional, salah satunya yang sering dilakukan adalah pelatihan Emosional Spiritual Quotient (ESQ). Subjek yang diteliti adalah semua mahasiswa yang mengikuti pelatihan ESQ sebanyak 70 mahasiswa. Variabel yang diteliti adalah kecerdasan emosional pasca pelatihan yang dilihat dari lima aspek: 1) mengenali emosi diri, 2) mengelola emosi, 3) memotivasi diri sendiri, 4) mengenali emosi orang lain dan 5) membina hubungan. Data diperoleh dari pengisian skala kecerdasan emosional dan dari data tersebut dianalisis secara deskriptif  persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kecerdasan emosional mahasiswa sebelum mengikuti pelatihan ESQ masih rendah dengan rata-rata sebesar 55,2 dengan kemampuan mengenali emosi diri (49,5), mengelola emosi (54,0), memotivasi diri sendiri (59,7), mengenali emosi orang lain (57,9) dan membina hubungan (56,6). Setelah mengikuti pelatihan ESQ tergolong tinggi dengan rata-rata sebesar 66,2 dengan kemampuan mengenali emosi diri (59,1), mengelola emosi (62,1), memotivasi diri sendiri (74,4), mengenali emosi orang lain (69,1) dan membina hubungan (64,4). Secara statistik belum dapat diketahui signifikansi dari pengaruh yang ditimbulkan pelatihan ESQ terhadap kecerdasan emosional mahasiswa.

Kata Kunci: Pelatihan ESQ, Kecerdasan Emosional

Download pdf

Jurnal CARING Volume 2_Astri Sapariah

Pengaruh Pelatihan Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa AKPER Al-Ikhlas TK. 3 Tahun 2016

Astri Sapariah

Abstract

This study aims to determine the effect of entrepreneurship training on students’ interest in entrepreneurship. This study used experimental methods by means of pre-test and post-test design. The dependent variable is interest in entrepreneurship, while the independent variable is entrepreneurial training. Respondents consisted of 19 students at the end of 2016. The data collection method used a questionnaire covering three aspects of entrepreneurial interest, namely: internal encouragement, the need for social relationships, and feelings about work. The collected data were analyzed by t-test. The results of the analysis show that there is a very significant difference in interest in entrepreneurship before and after training, with a coefficient of t of 2.910, p of 0.006. The level of interest in entrepreneurship has increased from 68,389 to 75,444.

Keywords: entrepreneurship, training, interest in entrepreneurship

 

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan cara pre-test dan post-test design. Variabel terikat adalah minat berwirausaha, sedangkan variabel bebas adalah pelatihan kewirausahaan. Responden terdiri dari 19 mahasiswa tingkat akhir tahun 2016. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner yang meliputi tiga aspek minat berwirausaha, yaitu: dorongan internal, kebutuhan akan hubungan sosial, dan perasaan terhadap pekerjaan. Data yang terkumpul dianalisis dengan uji-t. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan minat berwirausaha yang sangat signifikan sebelum dan sesudah pelatihan, dengan koefisien t sebesar 2,910, p sebesar 0,006. Tingkat minat berwirausaha meningkat dari 68.389 menjadi 75.444.

Kata Kunci: kewirausahaan, pelatihan, minat kewirausahaan

Download pdf

Jurnal CARING Volume 2_Abdul Rohman

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa dalam Memilih Pendidikan di Akademi Keperawatan Al-Ikhlas Tahun 2016

Abdul Rohman

Abstract

The purpose of this study is to determine (1) the factors that influence students in choosing the Al-Ikhlas Nursing Academy, (2) the high level of factors that influence students in choosing the Al-Ikhlas Nursing Academy, (3) the dominant factors that influence students in the selection of the Al-Ikhlas Nursing Academy. Sincere. This research uses a quantitative approach and is included in the type of descriptive research with exploratory analysis techniques. The population in this study were 72 respondents. Determination of the sample using the random sampling technique with calculations using the Slovin formula, as many as 61 respondents, with a 5% chance of error. The data collection tool used a questionnaire in the form of a positive statement with an assessment using a Likert scale on each item of the statement. The results showed the factors that influence students in choosing higher education, namely: the facility factor (16.6%), the human resource factor (HR) (10.9%), and the higher education superior factor (9.6%). This study was able to explain 37.2% of students’ factors in choosing a tertiary institution, because of the limited factors in this study so that 62.7% could not be explained such as the location of higher education, tuition fees, extracurricular activities, and quality of education.

Keywords: factor analysis, choosing universities, students

 

Abstrak

Tujuan penelitian ini mengetahui (1) faktor yang mempengaruhi Mahasiswa dalam pemilihan Akademi Keperawatan Al-Ikhlas, (2) tingginya tingkat faktor yang mempengaruhi Mahasiswa dalam pemilihan Akademi Keperawatan Al-Ikhlas, (3) faktor dominan yang mempengaruhi Mahasiswa dalam pemilihan Akademi Keperawatan Al-Ikhlas.  Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan termasuk dalam jenis penelitian deskriptif dengan teknik analisis eksploratori. Jumlah populasi pada penelitian ini sebanyak 72 responden. Penentuan sampel menggunakan teknik Random Sampling dengan perhitungan menggunakan Rumus Slovin yaitu sebanyak 61 responden, dengan peluang eror 5%. Alat pengumpulan data menggunakan angket dalam bentuk pernyataan positif dengan penilaian menggunakan Skala Likert pada setiap butir pernyataan. Hasil penelitian menunjukkan faktor yang mempengaruhi Mahasiswa dalam memilih Perguruan Tinggi, yaitu: faktor sarana (16.6%), faktor sumber daya manusia (SDM) (10.9%), dan faktor Perguruan Tinggi unggul (9.6%). Penelitian ini mampu menjelaskan 37.2% faktor Mahasiswa dalam memilih Perguruan Tinggi, karena keterbatasan faktor pada penelitian ini sehingga 62.7% belum bisa dijelaskan seperti faktor lokasi Perguruan Tinggi, biaya pendidikan, ekstrakurikuler, dan mutu pendidikan.

Kata Kunci: analisis faktor, memilih Perguruan Tinggi, mahasiswa

Download pdf

Jurnal CARING Volume 2_Mei Vita Cahya Ningsih

Hubungan Pengetahuan Ibu Menyusui tentang ASI Eksklusif terhadap Pemberian ASI Eksklusif di RT 03/03 Desa Jogjogan, Cisarua, Bogor Tahun 2016

Mei Vita Cahya Ningsih

Abstract

Background: Exclusive breastfeeding that provides pure breast milk to babies without other fluids, such as water, coffee, or formula milk and breast milk is also the best quality and quantity of nutrition of all time. Currently offering breastmilk is recommended for a minimum period of time until the baby is four to six months old. This study aims to see the relationship between maternal knowledge and offering exclusive breastfeeding.

Methods: The design of this study was observational analytic with a cross sectional approach. The number of respondents was 70 mothers who were selected using cluster random sampling technique. To see the relationship between maternal knowledge and offering exclusive breastfeeding, the Chi-square test was used.

Results: Most mothers with low knowledge were 43 people (61%) and those with high knowledge were 27 people (39%). Mothers with high knowledge by offering as many as 20 people (74%) and those with low knowledge by offering as many as 13 people (30%). The results of statistical analysis showed the value of p = 0.005.

Conclusion: There is a significant relationship between maternal knowledge and exclusive breastfeeding at RT 03/03 Desa Jogjogan.

Keywords: Knowledge, Action, Exclusive Breastfeeding.

 

Abstrak

Latar Belakang : ASI eksklusif yaitu memberikan ASI secara murni terhadap bayi tanpa adanya cairan lain, seperti air putih, kopi, atau susu formula dan ASI juga adalah nutrisi yang berkualitas dan kuantitas terbaik sepanjang masa. Saat ini pemberian ASI dianjurkan minimal dalam jangka waktu hingga bayi berumur empat sampai enam bulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu dengan pemberian ASI Eksklusif.

Metode : Desain penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah responden sebanyak 70 ibu yang dipilih dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu dengan pemberian ASI Eksklusif digunakan uji Chi-square.

Hasil : Sebagian besar ibu berpengetahuan rendah sebanyak 43 orang (61%) dan yang pengetahuannya tinggi sebanyak 27 orang (39%). Ibu berpengetahuan tinggi dengan pemberian ASI baik sebanyak 20 orang (74,1%) dan yang pengetahuannya rendah dengan pemberian ASI baik sebanyak 13 orang (30,2%). Hasil analisis statistik menunjukkan nilai p = 0,005.

Kesimpulan : Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu dengan pemberian ASI Eksklusif di RT 03/03 Desa Jogjogan.

Kata Kunci : Pengetahuan, Tindakan, ASI Eksklusif.

Download pdf